Dua Remaja di Tangsel Berniat Jual Ginjal Demi Bebaskan Ibu dari Tahanan

Tangerang Selatan, Lembarankita.com – Dua remaja bersaudara, Farel Mahardika Putera (19) dan NR (16) di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) nekat menawarkan ginjal mereka untuk dijual demi membebaskan sang ibu dari tahanan Polres Tangsel.

Ibu mereka, Syafrida Yani, ditahan sejak Rabu, 19 Maret 2025, usai dilaporkan oleh seorang kerabatnya, NY, yang berprofesi sebagai pramugari

Awal Mula Persoalan

Farel menjelaskan, ibunya awalnya diminta oleh NY untuk menjaga rumahnya saat bekerja di luar negeri. Karena masih memiliki hubungan keluarga, Syafrida pun menerima tawaran tersebut.

Sebagai kompensasi, NY memberikan uang untuk biaya perawatan rumah serta gaji bulanan. Namun, seiring waktu, Syafrida merasa tidak nyaman dengan tekanan yang terus diberikan oleh NY.

Baca Juga :  Gubernur Banten Andra Soni Ungkap Keinginan Berkantor di Tangsel

“Mamah juga dikasih handphone karena waktu itu hp-nya rusak. Terus dikasih uang untuk keperluan rumah serta gaji pembantu. Sampai akhirnya ibu di tahun lalu memutuskan untuk berhenti dan memutus kontak dengan NY,” jelasnya kepada awak media, dikutip Sabtu, (22/03/2025).

Tanggapan Keluarga

Suami Syafrida, Yelbi Syafino, mengatakan bahwa istrinya telah ditahan selama tiga hari, meski sebelumnya sempat mendapatkan penangguhan satu hari di Polsek.

Evin, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa masalah ini bermula ketika NY meminta bantuan mereka untuk mengurus rumahnya di Ciputat.

“Awalnya si saya bantu bantu sama istri gak usah pakai gaji karena sodara. Tapi dia bilang ga mau berhutang budi dan berinisiatif awalnya digaji Rp1,2 Juta per bulan,” ujarnya.

Baca Juga :  DLH Tangsel dan Paguyuban Bank Sampah Ciputat Gelar Doa Bersama Dalam Rangka Hari Peduli Sampah Nasional dan Menyambut Ramadhan

Namun, NY kemudian mengubah kebijakan dengan memotong gaji tersebut karena telah memberikan handphone kepada Syafrida. Lama-kelamaan, hubungan mereka memburuk.

“Kemudian diubah lagi dengan potongan sisa satu juta karena sudah dibelikan hp. Nah ga tau kenapa dia tiba tiba marah marah.Ibunya dia ya kakak dari ibu saya,” jelasnya.

Konflik semakin memanas ketika NY diduga menghina keluarga Evin melalui pesan singkat. Karena merasa tersudut, Evin dan istrinya memilih memutus komunikasi dengan NY.

“Saya sama istri bantu operasional di rumah, bayar pembantu, bayar listrik sama bayar wifi. Saat itu istri saya sempat 4 hari gak kerumah dan dia ngomel,” jelasnya.

“Akhirnya nomornya kita blokir dan disitu dia ga bisa ngehubungi kita, tapi dia hubungi sodara kita ia kirim wa dan di forward ke saya,” ujarnya.

Baca Juga :  Diduga Disalahgunakan Lahan Milik Pemkot Tangsel Dijadikan Tempat Prostitusi

“Dia menghina kami, bilang dagangan kita gak enak lah segala macam. Dia sempet bilang, biarin dia keluarin duit ratusan juta buat menjarain istri saya padahal hanya perkara 10 juta dan handphone,” sambung Evin.

Harapan Keluarga

Evin berharap sang istri segera dibebaskan agar bisa kembali berkumpul bersama keluarga, terutama menjelang Hari Raya.

“Kasihan anak saya, mereka merasa sedih karena yang menjarain mamahnya ini ya tantenya sendiri,” tandasnya.

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *